Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentinya Keyakinan dan Perjuangan Dalam Mejalani Kehidupan

doc.foto ilustrasi semangat berjuang.freepict.com

"Langkah pertama adalah keyakinan. Jangan melihat anak tangga secara keseluruhan. Cukup lakukan langkah pertama." (Dr. Martin Luther King Jr).  

ukmpgc.unugiri.ac.id- Ada langkah pertama bagi segala sesuatu. Ada permulaan untuk setiap hal. Begitu juga dalam usaha meraih kesuksesan. Mula-mula, Anda harus memiliki keyakinan.

Sukses itu ibarat sekotak berlian yang berada di ujung sebuah tangga. Untuk mendapatkan berlian tersebut, Anda harus menaiki tangganya. Dimulai dari anak tangga pertama, kedua, seterusnya, hingga akhirnya sampai di atas.

Tapi masalahnya adalah, tidak mudah menaiki tangga sukses itu. Selain tinggi, ia sangat licin dan curam. Jika tidak hati-hati, Anda mudah terpeleset dan jatuh. Itu belum semua. Panas membakar kulit, hujan yang membekukan, dan badai yang menerjang kuat adalah kondisi-kondisi yang harus Anda hadapi. Banyak orang yang sudah mencoba, namun banyak pula yang gagal tak kuat menghadapi beratnya mencapai puncak.

Nah, di sinilah keyakinan menjadi modal penting agar kita sanggup menghadapi semua tantangan itu. Berat memang mendaki tangga kesuksesan, tapi bukan berarti mustahil dilakukan. Sekian banyak yang gagal, sekian banyak pula yang berhasil mencapai puncak.

Keyakinan adalah senjata kita. Dengan keyakinan itu, kita memiliki kekuatan untuk bergerak. Dengan keyakinan tersebut, kita memiliki semangat membara untuk menghadapi medan yang berat. Kegagalan orang lain kerap mendatangkan rasa pesimis dan ketakutan, dan dengan keyakinan, kita bisa menghancurkan prasangka negatif tersebut. Keyakinan membuat kita berani dan optimis mencapai tujuan.

Mental Juara Muhammad Ali

"Untuk menjadi seorang juara hebat, Anda harus percaya bahwa Anda yang terbaik. Jika tidak, berpura-puralah", begitu kata Muhammad Ali, sang legenda tinju dunia. Apa yang dikatakan Muhammad Ali sangat tegas. Keyakinan itu sangat penting. Keyakinan adalah fondasi dan langkah awal menjadi pemenang. Begitu pentingnya sebuah keyakinan, bahkan Muhammad Ali menyuruh kita berpura-pura saja memiliki keyakinan, saat keraguan masih terselip di dalam hati.

Jadi, jika benar-benar menginginkan sukses, ingin berhasil, ingin menjadi orang yang hebat, ingin mencapai sesuatu, ingin menjadi luar biasa, yang harus kita miliki adalah keyakinan bahwa kita bisa mencapainya.

Jika ada kemauan, akan selalu ada jalan. Pepatah ini bukan isapan jempol belaka. Memang terbukti dan nyata dalam praktik kehidupan sehari-hari. Saat Anda memiliki keyakinan, bahkan hal tersulit sekalipun bisa Anda pecahkan. Keyakinan itu akan membuka kebuntuan, sehingga memampukan diri Anda menemukan jalan keluar.

Yakinkan Dirimu Bahwa, Jika Orang Lain Bisa, Kita Pun Pasti Bisa!

Inilah pola pikir yang sangat penting kita miliki. Orang lain. boleh saja meragukan kemampuan kita, tapi jangan sampai kita tidak percaya dengan diri kita sendiri. Kita harus yakin bahwa kita mampu meraih kesuksesan. Sebagaimana orang lain pun mampu mencapainya. Jangan mengkerdilkan diri. Jangan pernah memandang remeh diri sendiri.

Percayalah bisa, maka kita akan benar-benar bisa. Keyakinan adalah kunci pembuka pintu kesuksesan. Tanpa kunci tersebut kita tidak akan bisa masuk ke dalam. Percayalah bahwa kita semua telah diberi bibit yang sama untuk sukses, sukses bukan hanya untuk si A, bukan pula hanya untuk si B, tapi sukses adalah hak kita semua.

Keyakinan menghidupkan semangat bekerja keras, melipatgandakan energi, membuat kita pantang menyerah dan mengesampingkan gangguan-gangguan, serta mendorong kita menemukan solusi dari masalah yang dihadapi. Keyakinan akan membentuk tindakan kita. Keyakinan yang kuat akan menghasilkan tindakan yang kuat sehingga mampu menghadapi berbagai rintangan. Ketika menemui masalah, orang yang memiliki keyakinan kuat tidak mudah merasa gentar dan menyerah.

Hampir bisa dipastikan, dalam kamus hidup para pemenang. tidak ada kata ragu-ragu. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang berani berkata "bisa untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap mustahil oleh orang lain. Sebanyak apa pun kritik yang mereka terima, tidak akan menyurutkan langkah. Sebesar apa pun upaya melemahkan yang datang dari orang lain, tidak akan membuat mereka luluh. Keyakinan senantiasa mereka pelihara. Rasa percaya bahwa mereka mampu.

Roger Panster, seorang juara dunia lari seratus meter, pernah disindir oleh seorang komentator dengan mengatakan bahwa tidak ada satu pun makhluk di muka bumi ini yang bisa menempuh jarak satu mil dalam tempo tiga menit. Itu adalah sesuatu yang mustahil dilakukan.

Roger tidak menggubris sindiran ini. Justru tanpa membuang waktu, di tengah ejekan dan sindiran orang, Roger terus-menerus berlatih lari sejauh satu mil dalam tempo tiga menit. Berhari-hari, berminggu-minggu, dan berbulan-bulan. Akhirnya, dalam waktu kurang dari enam bulan Roger menjadi orang pertama yang berhasil melakukan lari sejauh satu mil dalam waktu tiga menit.

Luar biasa! Itulah kekuatan keyakinan.

Satu lagi. Anda mungkin pernah mendengar nama Edmund Hillary, petualang besar abad ke-20 asal Selandia Baru. Dia adalah pendaki pertama yang menjejakkan kaki di puncak gunung tertinggi dunia, Everest. Keberhasilannya itu mengubah hidup Edmund Hillary untuk selamanya. Dalam sekejap seluruh dunia mengenal nama pria berusia 33 tahun yang bekerja sebagai bartender di Auckland, Selandia Baru itu. Ratu Inggris bahkan menganugerahkan gelar bangsawan "Sir" kepada Edmund Hillary.

Di balik perjalanan Sir Edmund Hillary menaklukkan Everest, terselip cerita tentang kekuatan sebuah keyakinan. Suatu hari di tahun 1953, Sir Edmund memutuskan untuk mendaki Everest. Orang-orang terdekatnya, termasuk keluarga dan teman-teman, menganggap keinginan itu sebagai hal yang mustahil. Gila. Juga berbahaya. Oleh karena itu, mereka mencoba membujuk Sir Edmund agar melupakannya.

Namun, ternyata niat Sir Edmund tidak main-main. Tekadnya sudah bulat. Everest akan ia taklukkan. Tak butuh waktu lama, dia pun benar-benar mendaki Everest, meski akhirnya terpaksa turun kembali karena kaki kanannya patah.

Kejadian itu menambah gencar bisikan-bisikan yang melemahkan usahanya. Cibiran dan celaan pun ia terima. Tapi Sir Edmund tetap teguh dengan keyakinannya. Ia berkata, "Kali ini ia mengalahkan aku. Tetapi belum berakhir. Pada kesempatan yang akan datang aku akan melakukannya."

Beberapa waktu kemudian, setelah kakinya sembuh, Sir Edmund kembali mendaki. Sekali lagi, usahanya belum berhasil dan ia turun kembali. Alih-alih patah semangat. Sir Edmund bersikeras dengan usahanya. Pada akhirnya, tanggal 29 Mei 1953 dia berhasil mencapai puncak. Mewujudkan impian yang oleh orang lain dianggap mustahil dan gila.

"Pendakian gunung Everest adalah awal dan bukan akhir dari segala upaya saya. Itu hanyalah satu etape yang harus saya selesaikan. Setelahnya, masih banyak hal yang saya lakukan."

Beberapa waktu setelah mencapai titik tertinggi dunia itu, Sir Edmund Hillary mendaki 23 puncak gunung lainnya yang belum pernah dijelajahi manusia. Dia adalah orang ketiga dunia yang mencapai Kutub Selatan. Dia juga pernah menelusuri Sungai Gangga dengan kapal boat kecil.

Begitulah luar biasanya kekuatan keyakinan. Keyakinan diri yang kuat membawa seseorang tampil dengan potensi terbaiknya. Pada akhirnya, keyakinan itu membimbingnya menggapai sebuah keberhasilan.

Penulis : M. Ainun Najib (Mahasiswa Prodi PAI UNUGIRI)



Posting Komentar untuk "Pentinya Keyakinan dan Perjuangan Dalam Mejalani Kehidupan"